ASLI Buat Sendiri
Merasa marah waktu Malaysia meng-klaim lagu Rasa Sayange? Kesel waktu tau bahwa Reog Ponorogo juga ikut-ikutan diambil Malaysia?
Nyebelin ya? Padahal Indonesia Malaysia tetanggaan gitu... Apaan juga mesti konfrontasi terus-terusan?
Saling meng-klaim National Heritage masing-masing negara. Merasa masing-masing negara adalah pihak yang paling benar.
Well, let's see...
Rakyat Indonesia ngamuk. Malaysia dituduh sebagai pencuri. Malaysia dianggap plagiator. Malaysia adalah pembajak.
Pernahkah terpikir bahwa sebelum menyalahkan orang lain, lihat dulu kesalahan diri sendiri.
Hahaha... Iya deh. Basi ya. Memang. Tapi seperti itulah seharusnya.
Kita mencecar Malaysia sebagai pencuri dan plagiator 'kepunyaan' Indonesia. Tapi sadarkah bahwa Indonesia dikenal sebagai Negara Surga Bajakan?
DVD.VCD.MP3. Kepingannya bisa dengan mudah didapatkan diberbagai tempat di negeri ini. Bahkan untuk lagu-lagu atau film-film yang belum edar secara legal sekalipun.
Pemerintah nggak segan untuk melakukan razia. Menghancurkan barang-barang yang dianggap sebagai barang-barang bajakan.
Ternyata nggak cuma DVD-VCD-MP3 aja. Obat-obatan. Baju dan celana dengan merek-merek terkenal pun nggak luput dikopi secara ilegal oleh oknum rakyat Indonesia yang katanya, menjunjung tinggi originalitas. Hahaha...
Pemerintah turun tangan udah pasti. Para seniman pun ikut-ikutan. Mereka merasa dirugikan. Karena hasil karya mereka dicuri oleh orang-orang yang nggak bertanggung jawab.
*Okay... Sekarang kita bicara tentang hal yang lebih ringan tanpa meninggalkan topik bajak-membajak*
Kesel ya setelah begadang nyelesein tugas berikut deadline pula. Eh, tiba-tiba seseorang yang mengaku akrab sama kita dengan enaknya bilang, "Urang menta lah tugasna. Acan euy...".
Kadang kita juga nggak berani nolak dan membiarkan tugas yang dikerjakan dengan darah dan air mata, berpindah tangan dengan begitu mudahnya. Nggak pake lama ya... Langsung print!
Mengesalkan!!!!!!
Jujur ini mah. Saya juga pernah melakukan itu. Sekali. Tapi di-edit dulu. And guess what!!!!! Setelahnya, saya merasa sangat-sangat berdosa. *Gita, maafkan dulu saya pernah mengkopi rangkuman Psikologi Komunikasi meskipun dengan ijin*
Nggak lagi-lagi deh saya ngopi kerjaan punya orang lain walaupun dengan dalih "Iya lah pasti di-edit deui ku urang..."
Nggak percaya! Yang namanya ngopi-paste, tetep aja membajak pekerjaan orang lain. Apapun alasannya: Supaya ada inspirasi lah, nggak sempet ngerjain lah, ini, itu.... STOP PLAGIATISME!!!!
Dukung dosen-dosen Jurnalistik yang selalu mengedepankan karya-karya original buatan mahasiswa meskipun hasilnya nggak bagus-bagus amat. Tapi setidaknya mau bepikir dan berusaha untuk mengerjakannya sendiri tanpa harus mencari inspirasi dengan melihat hasil orang lain.
Closed Access for Plagiatism...
Maaf ya terlalu panjang. Terima kasih sudah bersedia baca...
*Shapi emosi!*