THOUSANDS OF FREE BLOGGER TEMPLATES

Jumat, 14 Desember 2007


ASLI Buat Sendiri



Merasa marah waktu Malaysia meng-klaim lagu Rasa Sayange? Kesel waktu tau bahwa Reog Ponorogo juga ikut-ikutan diambil Malaysia?

Nyebelin ya? Padahal Indonesia Malaysia tetanggaan gitu... Apaan juga mesti konfrontasi terus-terusan?

Saling meng-klaim National Heritage masing-masing negara. Merasa masing-masing negara adalah pihak yang paling benar.

Well, let's see...

Rakyat Indonesia ngamuk. Malaysia dituduh sebagai pencuri. Malaysia dianggap plagiator. Malaysia adalah pembajak.

Pernahkah terpikir bahwa sebelum menyalahkan orang lain, lihat dulu kesalahan diri sendiri.

Hahaha... Iya deh. Basi ya. Memang. Tapi seperti itulah seharusnya.

Kita mencecar Malaysia sebagai pencuri dan plagiator 'kepunyaan' Indonesia. Tapi sadarkah bahwa Indonesia dikenal sebagai Negara Surga Bajakan?

DVD.VCD.MP3. Kepingannya bisa dengan mudah didapatkan diberbagai tempat di negeri ini. Bahkan untuk lagu-lagu atau film-film yang belum edar secara legal sekalipun.

Pemerintah nggak segan untuk melakukan razia. Menghancurkan barang-barang yang dianggap sebagai barang-barang bajakan.

Ternyata nggak cuma DVD-VCD-MP3 aja. Obat-obatan. Baju dan celana dengan merek-merek terkenal pun nggak luput dikopi secara ilegal oleh oknum rakyat Indonesia yang katanya, menjunjung tinggi originalitas. Hahaha...

Pemerintah turun tangan udah pasti. Para seniman pun ikut-ikutan. Mereka merasa dirugikan. Karena hasil karya mereka dicuri oleh orang-orang yang nggak bertanggung jawab.

*Okay... Sekarang kita bicara tentang hal yang lebih ringan tanpa meninggalkan topik bajak-membajak*

Kesel ya setelah begadang nyelesein tugas berikut deadline pula. Eh, tiba-tiba seseorang yang mengaku akrab sama kita dengan enaknya bilang, "Urang menta lah tugasna. Acan euy...".

Kadang kita juga nggak berani nolak dan membiarkan tugas yang dikerjakan dengan darah dan air mata, berpindah tangan dengan begitu mudahnya. Nggak pake lama ya... Langsung print!

Mengesalkan!!!!!!

Jujur ini mah. Saya juga pernah melakukan itu. Sekali. Tapi di-edit dulu. And guess what!!!!! Setelahnya, saya merasa sangat-sangat berdosa. *Gita, maafkan dulu saya pernah mengkopi rangkuman Psikologi Komunikasi meskipun dengan ijin*

Nggak lagi-lagi deh saya ngopi kerjaan punya orang lain walaupun dengan dalih "Iya lah pasti di-edit deui ku urang..."

Nggak percaya! Yang namanya ngopi-paste, tetep aja membajak pekerjaan orang lain. Apapun alasannya: Supaya ada inspirasi lah, nggak sempet ngerjain lah, ini, itu.... STOP PLAGIATISME!!!!

Dukung dosen-dosen Jurnalistik yang selalu mengedepankan karya-karya original buatan mahasiswa meskipun hasilnya nggak bagus-bagus amat. Tapi setidaknya mau bepikir dan berusaha untuk mengerjakannya sendiri tanpa harus mencari inspirasi dengan melihat hasil orang lain.

Closed Access for Plagiatism...

Maaf ya terlalu panjang. Terima kasih sudah bersedia baca...

*Shapi emosi!*

Indonesia (don't) Loves Malaysia

Kantor Berita ANTARA:

Paguyuban Reog Ponorogo Indonesia meminta pemerintah Malaysia untuk meluruskan kesenian "Barongan" karena dinilai telah menjiplak kesenian tradisional tanah air, Reog Ponorogo.


Pengklaiman Reog Ponorogo itu sudah melecehkan harga diri bangsa Indonesia. Padahal kesenian tradisional khas Jawa Timur tersebut merupakan aset negara yang perlu dilestarikan dan dipelihara.

Reog Ponorogo berkisah tentang Prabu Sewondono yang hendak melamar Dewi Songgolangit pada jaman Kerajaan Kediri. Jika Malaysia mengklaim bahwa kesenian Barongan sudah ada sejak 200 tahun, berarti saat itu sedang dalam era Kerajaan Majapahit karena area kekuasaannya mencapai wilayah Malaysia.

Seharusnya, pemerintah Malaysia mengatakan bahwa kesenian itu berasal dari Indonesia, seperti halnya kesenian "Barongsai" yang berasal dari China.

Sebelumnya, sekitar 2000 masyarakat, tokoh, dan artis "Reog Ponorogo", menggelar aksi turun ke jalan di depan kantor Kedubes Malaysia, di Jakarta Selatan. Aksi tersebut merupakan bentuk protes atas tindakan Malaysia yang dinilai telah melakukan tindakan plagiat atas kesenian tradisional masyarakat Jawa Timur dalam bentuk kesenian Barongan.

Para demonstran mengecam pemerintah Malaysia dengan tulisan-tulisan di spanduk, seperti:
"Malaysia Plagiat Reog Ponorogo" dan "Stop Penjiplakan".

Mereka juga menggelar aksi pementasan 50 "Reog Ponorogo" yang memenuhi ruas Jalan Rasuna Said dan di depan Kedubes Malaysia, sambil diiringi irama gamelan yang nyaring.***

For further information:
Please visit
http://www.antara.co.id/arc/2007/11/29/malaysia-diminta-luruskan-kesenian-barongan/