THOUSANDS OF FREE BLOGGER TEMPLATES

Kamis, 24 Januari 2008


Layar-Gulung Readius


Ponsel yang kecil dan ringkas bukan berarti nggak bisa menggunakan layar lebar. Layar elektronik fleksibel yang dapat digulung ternyata bisa menawarkan pengalaman baru dalam menggunakan ponsel.

Ponsel pertama yang menggunakan layar jenis ini akan segera dirilis Polymer Vision, perusahaan pecahan Phillips di Belanda dengan nama Readius.

Ukuran ponsel dalam keadaan tertutup nggak jauh beda dengan sebuah smartphone yang tetap nyaman digenggam dengan satu tangan. Tapi saat layar gulungnya ditarik, maka akan membuka halaman internet atau mengecek e-mail seleluasa di depan komputer atau notebook mini dengan layar berdiagonal 5 inci.

Sayangnya, layarnya baru bisa menampilkan warna hitam dan putih dan belum bisa menampilkan gambar bergerak. Tapi Polymer Vision sekarang ini lagi mengembangkan layar warna 8 inci yang bisa menampilkan video.

Readius akan bekerja dengan jaringan 3G yang mendukung transfer data nirkabel kecepatan tinggi dan sudah mendukung standar POP3 dan IMAP untuk menarik e-mail dari server di Internet.

Tidak hanya berfungsi sebagai ponsel, Readius dilengkapi MP3 player dan file audio. Memori yang disediakan sudah 8 gigabyte.

Untuk navigasi, sekarang ini baru tersedia delapan tombol langsung yang disebut Simple Touch. Tapi, model-model berikutnya dijanjikan akan dilengkapi keyboard standar. Baterainya tahan sampai 6 kali lipat baterai ponsel standar atau setara dengan 30 jam waktu pakai.

Karl McGoldrick, CEO Polymer Vision menyebutkan bahwa perusahaannya ingin menawarkan pengalaman e-reading ke dalam ponsel. Dia berharap Readius mampu berkompetisi sejajar dengan iPhone dari Apple atau Kindle, perangkat pembaca e-books yang dikeluarkan Amazon.

Harga jualnya masih dirahasiakan namun produk ini diharapkan bisa dirilis pertengahan tahun 2008.***

Sabtu, 22 Desember 2007

Hari Ibu: Let's Say Thank You


22 Desember. Kata sejarah (?) sih hari ini perayaan Hari Ibu. Di tipi-tipi membahas Hari Ibu. Artis-artis juga ngasih surprise untuk IBU-IBU mereka. Plus cucuran air mata.

Okay, sekarang kita lihat. Apa yang telah kita lakukan untuk membahagiakan orang tua, especially IBU...

Yang terjadi adalah kita seringkali 'ngadoreksakeun' a.k.a nyusahin orang tua, especially IBU.

Padahal, seperti yang kita ketahui bersama (heu!), IBU adalah segalanya. Standarnya, IBU adalah manusia yang melahirkan, merawat, dan membesarkan kita, sampe jadi gendut begini. Untuk kalian yang kurus, yah itu mungkin bawaan orok. Nggak berarti IBU males merawat.

Sebenernya, semua yang sudah dilakukan oleh seorang IBU, lebih dari sekedar melahirkan, merawat, dan membesarkan.

IBU yang jadi temen curhat anaknya. IBU yang nyediain makanan di rumah. IBU yang nganterin kita pergi sekolah dulu waktu masih teka. IBU yang mengorbankan hidupnya untuk anaknya. Menjadi pendamping saat kita sedih atau bahagia.

Tapi terkadang, sebagai anak, kita suka 'lupa' keberadaan IBU. IBU ulang taun cuma kirim sms. Ngasih kado pun yah seingetnya aja. Bandingkan pada saat pacar yang ulang taun...? Uch, uang ratusan ribu mengalir begitu aja demi kebahagiaan sang pujaan hati.

Terbalik ya? Apakah IBU marah? Nggak tuh...

Seorang IBU nggak pernah menuntut banyak dari anaknya. Melihat anaknya sehat, berpendidikan baik, bisa menjaga hubungan dengan Yang Maha Kuasa, punya pacar yang shaleh, dan nggak melakukan hal-hal yang dilarang agama dan norma sosial, hati IBU pasti bahagia.

Apalagi kalo bisa memberikan lebih dari itu. Uang hasil kerja, misalnya...

Jadi, masih ada ataupun sudah tiada, IBU harus selalu menjadi nomor SATU. Let's say thank you of what she has done and she will do in our life...
*mah, punten ceca kamari nyobian *e*****n. metal nya mah...*

Tapi... Image seorang IBU yang layaknya malaikat, dirusak oleh kelakuan IBU-IBU yang nggak bertanggung jawab di luar sana, yang dengan tega membunuh anaknya, dan melakukan hal-hal negatif lainnya yang menyiksa anaknya.

Masih inget kasus IBU Suri? Nah kayak gitu deh kelakuan IBU-IBU yang tega nyakitin anaknya. Walaupun bukan anak kandung, tapi ya nggak gitu juga dong...

Huhu... Hari IBU sih Hari IBU, tapi kalo mental IBU-IBU masih begitu-begitu aja, ya mending jangan dulu jadi IBU...***

Jadi Bagaimana? Jurnalistik Apa Fungsinya?

Menanggapi beberapa respon dari temen-temen:

Ribet ya... Udah belajar di kelas Jurnalistik, dikejar deadline, tugas yang gila-gilaan, eh tetep aja waktu baca lowongan pekerjaan media massa yang dicari adalah orang-orang lulusan S1 tapi dari semua jurusan. Jadi fungsinya ada Jurusan Jurnalistik apa dooooooong...?

Sekilas nggak terlalu ngaruh. Karena kenyataannya temen-temen yang lulusan Fakultas Kedokteran pun bisa (dan boleh) jadi jurnalis.

Dari hasil seminar kemarin, sekarang Dewan Pers lagi menetapkan standardisasi kewartawanan. Jadi nanti yang bisa jadi wartawan hanya orang-orang yang sesuai dengan standar yang udah ditetapkan. Tapi pertanyaannya, kalo orang-orang tersebut bukan lulusan Jurusan Jurnalistik gimana?

Jawabannya: Nggak apa-apa. Asalkan memenuhi syarat.
*hiks... yuks pindah...*

Iya memenuhi syarat karena nanti tetep harus melewati serangkaian tes dan pelatihan untuk mencapai standar yang akan ada.

Nggak seperti sekarang, yang bisa dengan mudah memiliki gelar sebagai JURNALIS. Deuh... Gaya!

Wartawan Kloning. Ini mah masalah mental dan moral. Ternyata banyak berserakan wartawan macam ini. Solusinya ya masih belum ada. Usaha terakhir ya itu tadi: Penetapan Standardisasi Kewartawanan.

Belum lagi fenomena munculnya "Bloggers" dan "Citizen Journalism". Persaingan semakin menggila... Karena mereka dianggap mempublikasikan informasi dengan lebih jujur tanpa ada yang ditutupi (??)

Well, setidaknya untuk orang-orang yang belajar di Jurusan Jurnalistik pasti punya keistimewaan tersendiri dibanding jurnalis-jurnalis instan yang ada di luar sana. Semoga.

*kumaha yeuh barudak jurnal...?*

Rabu, 19 Desember 2007

(Tidak) Semua Orang Bisa Jadi Jurnalis
Bandung (19/12).
Departemen Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia bekerja sama dengan Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Padjadjaran Bandung mengadakan seminar dengan tema "Sosialisasi Kompetensi Profesi Wartawan", di Kampus Fikom Unpad Bandung, Jalan Dago Pojok 23, Rabu (19/12).

Praktisi yang hadir sebagai pembicara adalah Drs. Amin Saragih MS sebagai Staf Depkominfo, Widodo Asmowiyoto sebagai Pemimpin Redaksi II Harian Pikiran Rakyat, dan Sahat Sahala Tua Saragih selaku dosen Fikom Unpad Jatinagor Jurusan Ilmu Jurnalistik.

Kegiatan yang dimulai sekitar pukul 8 pagi itu dibuka oleh Drs. Hadi Suprapto Arifin, M.Si yang menjabat sebagai Ketua Program Fikom Unpad Bandung.

Diskusi yang menyenangkan! Membahas banyak hal tentang dunia kewartawanan. Dari mulai regulasi hingga fenomena wartawan kloning, jumpa tape, dan citizen journalism.

Untuk jadi wartawan yang kompeten itu ternyata nggak hanya bermodal kamera dan pernak-pernik lainnya. Pikirkan juga skill...

Karena orang-orang di luar sana begitu percaya sama media massa baik cetak, elektronik, atau on-line, kenyataannya nggak semua media massa bisa dipercaya karena orang-orang yang ada di balik media massa itu nggak layak untuk dipercaya.

Kenapa?

Alasannya adalah sekarang ini lagi musim wartawan kloning dan kegiatan "jumpa tape". Hasilnya : Keseragaman atas berita yang muncul di media massa. Dari mulai isi sampai sudut pengambilan gambar untuk berita televisi. Wartawannya nggak kompeten.

Hal tersebut adalah hasil dari solidaritas yang salah. Nggak menghargai hak inteleltual seseorang pada saat dengan mudahnya, hasil wawancara yang terekam di tape recorder, direkam ulang oleh wartawan-wartawan lainnya yang nggak berusaha keras untuk mendapatkan berita.

Sekarang ini, Indonesia butuh perubahan dalam dunia jurnalistik. Meskipun dunia ini penuh resiko dan tantangan, tapi ada peluang besar yang bisa diraih oleh orang-orang yang konsisten bertahan di dalamnya.

Satu hal yang paling penting adalah melakukan usaha untuk merubah paradigma "semua orang bisa jadi wartawan". Karena kenyataannya, perlu keahlian dan pengetahuan khusus untuk menjadi wartawan yang kompeten dan mampu bertahan di tengah persaingan yang keras.

Sayang euy, peserta seminar ini dibatasi. Hanya 20 orang. Aja. Beruntunglah kalian yang menjadi peserta.... Hehehe! Beneran deh ;) ***

*Jur...Naaaaa...Listik...!!!!!*

Jumat, 14 Desember 2007


ASLI Buat Sendiri



Merasa marah waktu Malaysia meng-klaim lagu Rasa Sayange? Kesel waktu tau bahwa Reog Ponorogo juga ikut-ikutan diambil Malaysia?

Nyebelin ya? Padahal Indonesia Malaysia tetanggaan gitu... Apaan juga mesti konfrontasi terus-terusan?

Saling meng-klaim National Heritage masing-masing negara. Merasa masing-masing negara adalah pihak yang paling benar.

Well, let's see...

Rakyat Indonesia ngamuk. Malaysia dituduh sebagai pencuri. Malaysia dianggap plagiator. Malaysia adalah pembajak.

Pernahkah terpikir bahwa sebelum menyalahkan orang lain, lihat dulu kesalahan diri sendiri.

Hahaha... Iya deh. Basi ya. Memang. Tapi seperti itulah seharusnya.

Kita mencecar Malaysia sebagai pencuri dan plagiator 'kepunyaan' Indonesia. Tapi sadarkah bahwa Indonesia dikenal sebagai Negara Surga Bajakan?

DVD.VCD.MP3. Kepingannya bisa dengan mudah didapatkan diberbagai tempat di negeri ini. Bahkan untuk lagu-lagu atau film-film yang belum edar secara legal sekalipun.

Pemerintah nggak segan untuk melakukan razia. Menghancurkan barang-barang yang dianggap sebagai barang-barang bajakan.

Ternyata nggak cuma DVD-VCD-MP3 aja. Obat-obatan. Baju dan celana dengan merek-merek terkenal pun nggak luput dikopi secara ilegal oleh oknum rakyat Indonesia yang katanya, menjunjung tinggi originalitas. Hahaha...

Pemerintah turun tangan udah pasti. Para seniman pun ikut-ikutan. Mereka merasa dirugikan. Karena hasil karya mereka dicuri oleh orang-orang yang nggak bertanggung jawab.

*Okay... Sekarang kita bicara tentang hal yang lebih ringan tanpa meninggalkan topik bajak-membajak*

Kesel ya setelah begadang nyelesein tugas berikut deadline pula. Eh, tiba-tiba seseorang yang mengaku akrab sama kita dengan enaknya bilang, "Urang menta lah tugasna. Acan euy...".

Kadang kita juga nggak berani nolak dan membiarkan tugas yang dikerjakan dengan darah dan air mata, berpindah tangan dengan begitu mudahnya. Nggak pake lama ya... Langsung print!

Mengesalkan!!!!!!

Jujur ini mah. Saya juga pernah melakukan itu. Sekali. Tapi di-edit dulu. And guess what!!!!! Setelahnya, saya merasa sangat-sangat berdosa. *Gita, maafkan dulu saya pernah mengkopi rangkuman Psikologi Komunikasi meskipun dengan ijin*

Nggak lagi-lagi deh saya ngopi kerjaan punya orang lain walaupun dengan dalih "Iya lah pasti di-edit deui ku urang..."

Nggak percaya! Yang namanya ngopi-paste, tetep aja membajak pekerjaan orang lain. Apapun alasannya: Supaya ada inspirasi lah, nggak sempet ngerjain lah, ini, itu.... STOP PLAGIATISME!!!!

Dukung dosen-dosen Jurnalistik yang selalu mengedepankan karya-karya original buatan mahasiswa meskipun hasilnya nggak bagus-bagus amat. Tapi setidaknya mau bepikir dan berusaha untuk mengerjakannya sendiri tanpa harus mencari inspirasi dengan melihat hasil orang lain.

Closed Access for Plagiatism...

Maaf ya terlalu panjang. Terima kasih sudah bersedia baca...

*Shapi emosi!*

Indonesia (don't) Loves Malaysia

Kantor Berita ANTARA:

Paguyuban Reog Ponorogo Indonesia meminta pemerintah Malaysia untuk meluruskan kesenian "Barongan" karena dinilai telah menjiplak kesenian tradisional tanah air, Reog Ponorogo.


Pengklaiman Reog Ponorogo itu sudah melecehkan harga diri bangsa Indonesia. Padahal kesenian tradisional khas Jawa Timur tersebut merupakan aset negara yang perlu dilestarikan dan dipelihara.

Reog Ponorogo berkisah tentang Prabu Sewondono yang hendak melamar Dewi Songgolangit pada jaman Kerajaan Kediri. Jika Malaysia mengklaim bahwa kesenian Barongan sudah ada sejak 200 tahun, berarti saat itu sedang dalam era Kerajaan Majapahit karena area kekuasaannya mencapai wilayah Malaysia.

Seharusnya, pemerintah Malaysia mengatakan bahwa kesenian itu berasal dari Indonesia, seperti halnya kesenian "Barongsai" yang berasal dari China.

Sebelumnya, sekitar 2000 masyarakat, tokoh, dan artis "Reog Ponorogo", menggelar aksi turun ke jalan di depan kantor Kedubes Malaysia, di Jakarta Selatan. Aksi tersebut merupakan bentuk protes atas tindakan Malaysia yang dinilai telah melakukan tindakan plagiat atas kesenian tradisional masyarakat Jawa Timur dalam bentuk kesenian Barongan.

Para demonstran mengecam pemerintah Malaysia dengan tulisan-tulisan di spanduk, seperti:
"Malaysia Plagiat Reog Ponorogo" dan "Stop Penjiplakan".

Mereka juga menggelar aksi pementasan 50 "Reog Ponorogo" yang memenuhi ruas Jalan Rasuna Said dan di depan Kedubes Malaysia, sambil diiringi irama gamelan yang nyaring.***

For further information:
Please visit
http://www.antara.co.id/arc/2007/11/29/malaysia-diminta-luruskan-kesenian-barongan/

Senin, 10 Desember 2007


Smile... Then the Whole World Will Smile With You!

Waktu orang lain di sekitarmu ada yang tertawa, seringkali kamu terbawa suasana dan ikut tertawa, walaupun yang ditertawakan belum tentu lucu.

Tertawa bisa menular! Ada penjelasan secara ilmiah-nya kok. Ilmuwan dari Inggris meneliti kenapa otak manusia gampang terpengaruh oleh perasaan gembira.

Peneliti dari University College London (UCL) menemukan bahwa pada saat manusia mendengar suara-suara yang bernada positif maka akan memicu area di sekitar otak menjadi aktif yang biasanya bekerja saat kamu tersenyum.

Untuk mendapatkan bukti yang lebih akurat, tim peneliti melakukan serangkaian tes suara kepada volunteer. Untuk memonitor respon otak, volunteer tersebut dipasangi alat-alat MRI.

Suara-suara yang diperdengarkan adalah suara yang bernada positif, misalnya suara tawa atau suara sorak-sorai serta suara-suara bernada negatif misalnya teriakan atau orang mengomel.

Semua suara tadi memicu respon di area premotor corticol, suatu bagian di dalam otak, yang menyiapkan otot di wajah merespon rangsangan. Uniknya, ketika mendengar suara bernada positif, mereka terbawa untuk tertawa dibandingkan dengan saat mendengar suara bernada negatif.

Dengan kata lain manusia meniru tingkah laku orang lain. Hal ini pastinya akan membuat ikatan emosional menjadi lebih kuat dalam suatu kelompok sosial, baik itu bersama keluarga atau teman.

Ayo, tertawalah...***

For further information:

Quickie Express (It's A MUST to Watch!)


Wow... Film yang dibintangi oleh Tora Sudiro, Aming, dan Lukman Sardi ini awalnya saya kira sebuah film indonesia yang biasa, penuh dengan adegan yang kurang seru...

Ternyata setelah saya tonton dan (berusaha untuk men...) cermati, yihAaAaaAaAaaaaAaA...... Kalian semua harus nonton film ini!!!

Pokoknya film ini lain daripada film-film indonesia yang sudah ada. Di film ini Tora berperan sebagai Jojo. Jojo adalah seorang anak muda yang dalam kehidupannya selalu dilanda kesialan yang teramat sadis (hiperbola!), sampai pada suatu hari Jojo bertemu dengan seorang lelaki yang bernama "Mudakir"(maaf, saya lupa nama aktornya).

Di film itu Mudakir berperan sebagai germo dan dia mencoba menawarkan sesuatu yang baru dalam kehidupan Jojo. Nah dari situ semuanya berubah.

Kehidupan Jojo yang tadinya hanya sebagai tukang tambal ban, sekarang jadi seorang GIGOLO yang sukses dan paling sering mendapatkan langganan dari tempatnya bekerja yaitu "Quickie Exspress".

Udahlah daripada baca tulisan ini, lebih baik langsung tonton aja filmnya. Dijamin tertawa terbahak-bahak!!!!

HuahuahuahuahuahaAaAAaAa... Warning: Khusus untuk orang-orang yang merasa dewasa dan mengerti sex...

*GIGOLO? Jadi inget sama temen di kelas... Mirip!***



Bukan Pengamen, Tapi Mahasiswa yang Lagi Ngamen

(7/12) Dago, Bandung.
Malam minggu di Kota Bandung nggak pernah sepi. A****t!!!! Rame betul…
Remaja-remaja, ya bisa dibilang seperti itu, berseliweran dengan berbagai gaya yang ‘jaman sekarang banget’. Beberapa dari mereka memakai baju serba hitam, sepatu dengan logo ‘M’ yang begitu populer, dan mulai memadati halaman depan Dago Plaza.

Beberapa langkah keluar menuju pinggir Jalan Ir. H Djuanda, masih di sekitar Dago Plaza, ternyata lebih banyak lagi orang di sana, yang berderet rapi berdiri di trotoar. Bermodalkan tulisan-tulisan besar di atas kertas karton, mereka menghampiri mobil-mobil yang berhenti karena lampu lalu lintas menyala merah.

Inti tulisannya: Penggalangan dana untuk acara kampus.

Kelompok pertama yang saya ajak ngobrol adalah temen-temen mahasiswa Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Pasundan. Mereka mau bikin semacam makrab. Promotornya Rifky, well mudah-mudahan saya nggak salah sebut nama. Mereka memulai kegiatan penggalangan dana di kawasan Dago dari jam 7 malam dan dari sekitar 4 minggu lalu.

Mmmm… Sebenernya saya juga nggak tau persis apa yang mereka nyanyiin. Lebih ke tertawaan dan teriakan. Ya tapi setidaknya mereka mau berusaha…
Bergeser sedikit dari kumpulan temen-temen Fikom Unpas, saya ketemu dengan temen-temen dari Universitas Pendidikan Indonesia Jurusan (Bahasa atau Sastra?) Perancis angkatan 2007.

Kelompok yang ini lebih gokil lagi karena lagu-lagu yang mereka nyanyikan berbahasa Perancis. Entahlah yang denger mengerti atau nggak, yang penting kotak yang mereka sediakan bisa penuh terisi rupiah demi rupiah yang mereka kumpulkan sejak jam 7 malam dari 4 minggu lalu.

“Acara inagurasi-nya minggu depan. Udah cukup lah uang yang didapet. Tapi kendalanya kami harus rebutan tempat sama temen-temen dari kampus lain.” kata Lulu.

Temen-temen dari Unpas dan UPI ini hanya sebagian kecil dari mahasiswa-mahasiswa lainnya yang juga melakukan kegiatan yang sama di sepanjang Jalan Ir. H. Djuanda atau kerennya, Jalan Dago. Penggalangan dana untuk acara kampus.

Entah sudah berapa lagu yang mereka nyanyikan dan berapa rupiah yang mereka hasilkan. Tapi usaha mereka cukup keras untuk kesuksesan acara di kampus masing-masing.

Setidaknya, di tengah-tengah rutinitas mereka sebagai mahasiswa tingkat pertama, mereka masih bisa merasakan bersenang-senang bersama teman-teman. Hahaha…

Aaaaanyway, semoga acara kalian sukses.***


Satrio "Maliq & D' Essentials" Resign...

Kawan...

Kabar terakhir dateng dari band jazz ternama asal Jakarta, yaitu Maliq & D'Essentials... Gitaris Maliq yang bernama Satrio resign dari band yang sudah membesarkan namanya ini...

Yang jelas dengan kepergian Satrio dari Maliq & D'Essentials ini sangat mengejutkan fans fanatik mereka Terutama para kaum hawa ;) Huhuhu...

Entah ada masalah intern apa dalam tubuh management Maliq, yang menyebabkan hengkangnya Satrio dari band tersebut....

Semoga Satrio dengan band barunya ini, benar-benar bisa menumpahkan semua kreatifitasnya dalam bermusik dan sama suksesnya dengan Maliq & D'Essentials.

Kabar terakhir yang saya denger (cihuy...), Satrio telah membuat proyek band baru yang beraliran rock.

Band barunya ini diberi nama:



Sabtu, 08 Desember 2007

Under My Umbella, Ella, Ella, e... e... e...


Semakin banyak versi, semakin ribet.

Tapi semakin dinikmati untuk didengar berulang-ulang. Saya punya 9 versi lagu Umbrella. Dari yang accoustic sampai punk rock. Marie Digby, Vanilla Sky, Plain White T's, John West, Swivel, sampai Mandy Moore rame-rame buat versi berbeda dari lagunya Rihanna ini.

Buat yang mencaci musik R 'n B, versi-versi ini cukup membantu dalam menikmati lagu dari sisi yang berbeda. Bukan tanpa alasan kenapa orang-orang tadi sebegitu niatnya me-remake lagu orang lain. Karena memang lagunya booming, juga karena Rihanna dan Umbrella-nya mendapat banyak penghargaan.

Racun dari lagu ini memang dapet banget: "Under my umbrella, ella, ella, e...e...e..." Racun-nya nggak beda jauh sama "Oo, kamu ketahuan pacaran lagi..." Dari sekian banyak Umbrella yang ada, versi Mandy Moore yang paling gila. Maksudnya, lebih touchy. Sedihnya kerasa dan manis banget.

Aaaaanyway... Ternyata Umbrella nggak hanya tersedia dalam bentuk audio. Bentuk audio-videonya juga bisa di-download di Youtube. I've tried and it works good!!!! Ahahahaha...

Sampai saat ini, saya nggak yakin ada berapa versi Umbrella yang beredar. Pastinya sih untuk beberapa kalangan, remake Umbrella yang ada sekarang jadi terdengar lebih bagus dari aslinya. Lebih ear-catchy.

Well, we'll see akan ada berapa lagi Umbrella lainnya yang akan muncul...

For Downloading the video please visit: http://www.youtube.com/

Keyword: Umbrella Enjoy...!!!

Jumat, 07 Desember 2007


OPENING: Nggak Kenal Nggak Sayang...


Semuanya!!!

Hallauw... Kami mau berkenalan.

Ini adalah post kami yang pertama. Belum terlalu berisi. Namanya juga opening ;) Blog ini dibuat oleh 2 orang mahasiswa Jurnalistik yang (berusaha untuk) eksis.

Kami adalah Amir Hasan Adriputranto dan Sheisa Sastaviana Sudrajat.
Lebih lanjut, panggil kami Smirr dan Shapi.

Life Review adalah pembahasan kami. Mudah-mudahan review kami bisa diterima. Apapun lah kami bisa post di blog ini. Asalkan bukan curhat.

Kami menerima segala komentar: Pujian, saran, kritik, cacian, makian, dan hinaan...

Apa yang disampaikan oleh siapapun yang sengaja atau nyasar ke halaman ini akan kami terima dengan lapang dada. Mudah-mudahan amal ibadahnya diterima oleh Yang Maha Kuasa...

Best Regards, Shapi-nya Amir